Rabu, 28 November 2012

Mendefinisikan Kembali Arti “Cantik”
Rianti Cartwright (Foto:KapanLagi.com)
 - Sebelum pembicaraan tentang arti cantik lebih jauh, setidaknya ingin penulis garis bawahi terlebih dahulu apa-apa yang akan dibicarakan dalam tulisan ini menyangkut judul di atas. Setidaknya ada dua hal yang sangat penting dalam pembicaraan cantik tersebut. Kedua hal tersebut adalah pertama; objek dari kata cantik atau lebih tepatnya siapa yang berhak menyandang istilah cantik. Dan yang kedua arti cantik itu sendiri, sebelum mendefinisikan kembali arti cantik yang merupakan sebuah keniscayaan dalam pembicaraan kali ini.

Kata cantik, sekilas terbayang tertuju ke sosok  feminis baik itu perempuan secara jenis kelamin atau pria yang domain sifat feminimnya dibandingkan sifat kepriaannya itu sendiri secara kodrati. Kedua sosok inilah yang menjadi objek kecantikan atau yang selalu memburu untuk menjadi cantik.

Sedangkan point kedua dalam pembicaraan ini; Arti cantik. cantik  dalam kamus bahasa Indonesia adalah memiliki arti elok; molek (tt wajah, muka perempuan). tetapi, ada arti cantik yang lain menurut penjual produk kecantikan sebagai anti tesis dari makna dalam kamus Bahasa Indonesia. Sebagian definisi cantik yang beredar dalam iklan produk  kecantikan; cantik itu putih atau cantik itu langsing dan singset.

Dari kedua definisi yang ditampilkan penulis baik dalam kamus bahasa Indonesia yang menurut pakar tata bahasa Indonesia dan definisi cantik dari para produsen produk kecantikan. Pandangan penulis akan definisi cantik dari keduanya; yang pertama definisi cantik dari pakar dan cendikia tata bahasa merupakan definisi yang sifatnya umum sehingga sulit untuk membedakan mana yang canti atau tidak.  Sedangkan definisi yang kedua sangat jelas cantik itu putih, cantik itu langsing, sehingga sangat mudah untuk menentukan mana yang cantik dan tidak.

Sekilas dari arti cantik versi penjual produk kecantikan seakan tidak ada pengaruh dalam merubah mainstream pemikiran masyarakat yang signifikan dalam merubah pola kehidupan untuk meraih cantik atau setidaknya mendekati arti cantik versi iklan tersebut. Tetapi apa yang terjadi terlalu banyak masyarakat feminis yang menghabiskan uangnya untuk belanja berbagai macam produk kecantikan agar dirinya secara fisik terlihat lebih putih dan langsing dengan mengabaikan segala macam efek samping dari penggunaan produk kecantikan yang mereka konsumsi secara sembarangan.

Banyak dari mereka yang menyiksa dirinya untuk melakukan diet total sehingga terkesan menyiksa diri, mereka lupa bahwa tubuh memerlukan asukan vitamin, protein, mineral dan lain sebagainya. Yang pastinya ketika tubuh kekurangan asukan salah satunya akan berakibat pada keseimbangan ketahanan tubuh yang berbuntut pada terganggunya kesehatan tubuh itu sendiri.

Dari beberapa kejadian yang disaksikan penulis tentang perburuan kaum feminis akan kecantikan, mengingatkan penulis tentang sebuah novel Supernova; kesatria, puteri, dan bintang jatuh yang dalam salah satu dialognya “ade…, nanti kalau sampai di rumah, ade bercermin dan katakan pada diri ade ’ade cantik’.”

Dari kalimat singkat tersebut mengerakan penulis untuk mengajak para pembaca saatnya kita mendefinisikan kembali arti cantik yang ramah dan sehat untuk tubuh. Sekilas sangat sederhana dalam ajakan penulis, tetapi dalam setiap kesederhanaan ada kerja keras yang menanti, terutama kerja keras membuang jauh-jauh ego untuk selalu terlihat cantik menurut orang lain dengan mengabaikan kesehatan tubuh di waktu yang akan datang.

0 komentar:

Posting Komentar